Jumat, 03 September 2010

Memori yang Hilang

Add caption
       Masih sama dengan anganku yang dulu pernah hilang, Kini kau datang kembali... Disaat aku sudah ada dirinya.
Sakit rasanya bila harus aku memilih diantara kalian.
Dan kini Izinkan aku untuk tetap mengabadikan cerita kita disini.
Tanpa ada satu orangpun yang tau bagaimana akhirnya nanti. Antara Aku,Kau,dan Dirinya.
Kini aku harus berjuang menepis rasaku, agar tidak ada yang tersakiti lagi" Hanya permintaan maaf yang mungkin tidak akan bisa kau terima.






            "Dan inilah ketika cintaku terhalang dinding pesantren" 
                                              

Terlahir dari keluarga yang minim akan pendidikan tak membuatku patah semangat.Sejak kecil aku memang sudah terbiasa dengan kehidupan yang susah.tapi aku bersyukur kepada Allah yang masih menyayangiku hingga kini.
  Yang masih memberikan kepercayaannya kepada kedua orangtuaku untuk mendidikku walaupun tertatih tatih dalam perjalanannya.Dari aku mulai menginjakkan kakiku dijenjang pendidikan dasar,trus smp,dan bersyukur waktu aku mulai masuk 'aliyah orang tuaku masih sanggup untuk membiayai pendidikanku.
Dan dari sinilah kisahku dimulai.......... Dari seorang anak yang tak berpunya ini apa yang bisa aku banggakan.Waktu pertama melihat teman teman baruku di 'aliyah aku merasa minder(malu malu).Bahkan sempat terpikir olehku untuk tidak melanjutkan sekolahku.Tapi "ortu" tidak merestui kalau aku berhenti disini. "Buat apa kamu harus berkecil hati, hanya karena kamu orang yang tak berpunya" kata bapakku.
"Saya merasa terkucilkan diantara teman teman yang baru sekarang, pak!" jawabku sambil menundukkan kepala.
Trus sambil lalu bapakku berkata "Lha kamu itu mau jadi apa to Lhe' kalau ndak sekolah.Mau jadi kuli, kayak bapakmu ini.Mbok yao' jangan berpikiran sempit.Diluar sana masih banyak orang yang lebih susah dari kita.Apa kamu itu ndak mau menyenangkan hati bapak sama ibumu ini tho"
Tiba tiba dari dapur ibuku nimbrung juga" Kamu itu masih punya adik, mbok ya berikan contoh yang baik untuknya'

Lama aku terdiam.... merenungkan kata kata kedua orang tuaku.Dan aku jawab "Iya, INSYAALAH saya akan teruskan sekolah saya, setidaknya sampai selesai 'aliyah"
Dan mulai saat itu aku tak lagi memikirkan akan segala kekuranganku dan keluargaku.Masa bodoh apa yang akan dikatakan orang tentangku.
"Biarkanlah mereka menilaiku sesukanya asalkan aku masih dalam syari'atnya........''   
dari sinilah aku mulai sibuk dengan kegiatan kegiatan sekolah.Sering pulang sore, bahkan ampe nggak pulang... harus tidur disekolahan'Dalam organisasi ini pula aku mengenalnya. Sebut saja 'Dinda' (nama yang sudah kusamarkam) Dindalah yang memberikan semangat utntukku ketika aku hilang harapan, putus asa....... dan ingin menyudahi pendidikanku'
Dinda pula lah yang memberikanku kekuatan menjalani semuanya.Dan untuk ringkas ceritanya kami pun telah dinyatakan lulus.

Dan dari sinilah mulai terjaga jarak antara aku dan Dinda.
 Dinda melanjutkan studinya dipesantren didaerah Demak.dan aku melanjutkan hidupku untuk mencari pundi pundi kehidupan.Jarak yang jauh membuat kami lost komunikasi, ya ada kabarpun itu 1th sekali. Putus nyambung putus nyambung.............
(Kayak lagunya BBB)
  setelah sekian lama kami mencoba untuk mempertahankan hubungan ini.Pada akhirnya aku yang kalah dengan penantianku, pengharapanku pupus sudah dibalik kata katanya yang masih serupa warna pelangi.Merasa tak dianggap diacuhkan'' membuatku kadang hilang kepercayaan.
Entah siapa yang salah diantara kami..... ataukah karena ego kami yang terlalu besar&sifat kami yang sama sama keras sehingga selalu berbenturan.
"Engkau adalah mutiara terindah yang ada dalam hatiku, tak satupun yang dapat menggantikanya.... kecuali atas kehendak Sang Rabbul Izzati    Bagiku engkau adalah anugrah terindah yang pernah diberikan Tuhan untukku.Aku bersyukur bisa mengenalmu...
Kini engkau jauh ada diatasku, kita sudahlah tidak sekufu lagi.Mungkin engkau akan lebih berguna untuk umat jika kau mendapatkan imam yang sama dengan tarafmu...
Kau terlalu berharga untukku hingga aku harus melepasmu untuk kau bisa mendapatkan Ridhlo_NYA''
Beribu kata maaf mungkin tak akan bisa menebus semua kesalahanku padamu."Maafkan aku jika aku pernah membuatmu menangis & terluka karenaku"  
Terima kasih karena kau telah ada untukku' dan pernah mengisi cerita hidupku.......................................................

 dan inilah mungkin jalan yang terbaik untuk kita"


Untukku, untukmu........ &untuk umat. Pernah terpikirkan aku menyesal dengan apa yang telah aku ucapkan.Seandainya saja aku dapat bersabar mungkin keadaannya tidak akan begini, mungkin juga saat ini kita masih bisa mempertahankan hubungan ini.Yaaaa..... tapi apa mau dikata lagi ALLAH berkehendak laen dengan kita.
Mungkin saat kamu mengajakku ketemu waktu itu aku datang, pastilah ada jalan yang lebih baek daripada perpisahan.Tapi sayang saat itu aku sudah terlanjur mengambil keputusan laen. Aku sudah berjanji untuk setia.Dan tak mungkin aku menyakitinya'
Cukuplah bagiku mengenangmu dalam memoriku,cukuplah aku yang tahu akan kisah ini.

3 komentar:

  1. Hemm... gitu toh Maz Ari,,, lebaran ke empat wingi aku ketemu karo dindamu kui (bareng temen2 kerumahnya)... jare skrg wes katam le nyantri... oh iyo, Taqaballalahu mina waminkum
    shiyamanah washiyamakum, minal aidin walfaidzin Mohon Maaf Lahir &
    Bathin yo Maz...

    BalasHapus
  2. minal 'aidzin wal faidzin juga kang agus.Ya syukurlah kl diantara temen2 masih saling silaturaoim......... syukron ya mas tas kbrnya.
    Sukses slalu pokoknya'''
    Caaaa yooo

    BalasHapus
  3. maafkan aku ry kalau aku dah menyakitimu membuatmu terluka....aku hanya tak ingin membebanimu

    BalasHapus