Kamis, 30 September 2010

Sejarah Yahudi dan Negara Haram Israel



Siapakah bangsa Yahudi ini ??
Menurut kajian sejarah yang berdasarkan penggalian arkeologi dan lembaran-lembaran kitab suci, awal bangsa Yahudi mempunyai hubungan rapat dengan kisah nabi Ibrahim ‘alaihis salaamyang berlaku sekitar 3800 tahun yang lalu atau 1800 tahun SM.
Tafsir Al-Qur’an menunjukkan bahwa Ibrahim ‘alaihis salaam tinggal di daerah Palestine yang dikenali sekarang sebagai Al-Khalil (Hebron) dan beliau tinggal di sana bersama Nabi Luth ‘alaihis salaam (QS, 21:69-71).
Anak nabi Ibrahim ‘alaihis salaam adalah nabi Ismail ‘alaihis salaam dan nabi Ishak ‘alaihis salaam, kemudian anak nabi Ishak ‘alaihis salaam adalah nabi Yaakub ‘alaihis salaam, kemudian dari keturunan 12 anak nabi Yaakub ‘alaihis salaam inilah yang dikenali sebagai 12 suku Israel.
Anak bungsu nabi Yaakub ‘alaihis salaam adalah nabi Yusuf  ‘alaihis salaam, yang terkenal dalam sejarah, setelah ditinggalkan di dalam telaga di padang pasir oleh abang-abangnya, akhirnya menjadi kepala bendahara negeri Mesir.
Kemudian ayahnya, nabi Yaakub ‘alaihis salaam, serta abang-abangnya mengikut nabi Yusuf  ‘alaihis salaam ke Mesir dan hidup damai di sana sampai suatu hari Fir’aun yang berkuasa memperbudakkan (menjadikan hamba) keturunan mereka yang dikenal dengan bani Israel.
Karena kekejaman Fir’aun yang tak terkira terhadap bani Israel, Allah Subhaanahu wa ta’aalatelah mengirim nabi Musa ‘alaihis salaam masa itu, dan memerintahkannya untuk membawa bani Israel keluar dari Mesir.
Musa ‘alaihis salaam dan kaumnya meninggalkan Mesir, dengan pertolongan mukjizat Allah, sekitar tahun 1250 SM.
Mereka tinggal di Semenanjung Sinai dan timur Kanaan (Palestine), dalam Al-Qur’an, nabi Musa‘alaihis salaam memerintahkan Bani Israel untuk memasuki Kanaan, (Qur’an, 5:21).
Setelah nabi Musa ‘alaihis salaam wafat, bangsa Israel tetap tinggal di Kanaan. Menurut ahli sejarah, nabi Daud ‘alaihis salaam menjadi raja Israel dan membangun sebuah kerajaan berpengaruh.
Selama pemerintahan anaknya nabi Sulaiman ‘alaihis salaam, batas-batas Israel diperluas dari Sungai Nil di Selatan hingga sungai Eufrat di negara Siria sekarang di utara.
Ini adalah sebuah masa gemilang bagi kerajaan Israel dalam banyak bidang, terutama senibina. Di Baitul Maqdis (Jerusalem), nabi Sulaiman ‘alaihis salaam membangun sebuah istana dan biara yang luar biasa.
Setelah wafatnya nabi Sulaiman, Allah Subhaanahu wa ta’aala mengutus ramai lagi nabi kepada Bani Israel meskipun dalam banyak hal bani Israel tidak mendengar perintah para nabi, membunuh mereka dan mengkhianati Allah.
Setelah kematian nabi Sulaiman ‘alaihis salaam, kerajaan bani Israel (yahudi) berpecah, di utara Israel dengan ibukota Samarria dan di selatan Juda dengan ibukota Baitul Maqdis (Yerusalem).
Dengan berlalunya waktu, suku yahudi jatuh di bawah Assyurria dan Babylon atau pergi ke Mesir sebagai pelarian.
Ketika raja Persia Kyros tahun 539 SM mengizinkan orang Yahudi kembali dari pelarian mereka, banyak orang Yahudi yang tidak kembali, di sinilah mulainya Diaspora, penyebaran bangsa Yahudi ke seluruh dunia.
Pada tahun 63 SM Juda dan Israel jatuh ke tangan orang Romawi dan tahun 70 SM berjaya menghancurkan pemberontakan Yerusalem dan menghancurkan biara dan Juda.
Awal terbentuknya Israel
Setelah itu orang Yahudi hidup dalam pelarian, sehingga zaman khilafah Othmaniyah barulah orang Yahudi dapat merasakan kehidupan yang damai dengan membayar pajak perlindungan kepada kerajaan Othmaniyah.
Akhir abad ke 19, ditunjangi oleh Jewish Colonization Assocation Baron Hirsch, Yahudi dari Eropah Timur berpindah ke Argentina dan membentuk Kolonialisme pertanian, untuk kembali ke Palestine bermula tahun 1881.
Kronologi penumbuhan Israel adalah seperti berikut;
1896 Theodor Herzl Yahudi kelahiran Budapest mengasaskan pembentukan Negara Yahudi moden. Tujuannya untuk menuntut dan membuat negara untuk orang Yahudi di Palestine, disokong oleh uang hasil sumbangan dari seluruh orang Yahudi di dunia. Herzl ini juga dikenal pendiri Zionisme, yang juga tidak disetujui oleh orang Yahudinya sendiri.
1914 Di Palestine tinggal 1200 orang Yahudi. Setelah kekalahan khilafah Othmaniyah dalam perang dunia pertama, Palestine menjadi bola permainan para penjajah dan para Zionis ada di sisi British dan Amerika.
1917 Tanggal 2 November menteri luar negeri British Lord Balfour menandatangani Deklarasi Balfour untuk membangun negara Yahudi. Sebulan kemudian masuklah tentera British ke Baitul Maqdis (Jerusalem).
1920 Gabungan Negara-negara menyerahkan mandat Palestine kepada British. Akibatnya datanglah 75.000 lagi orang Yahudi ke Palestine. Negara-negara Arab tidak menyetujui didirikannya negara Yahudi di Palestine.
1922 Transjordania dipisahkan dari daerah mandat. Sebagai perwakilan orang Yahudi dibuatlah Jewish Agency. Di tahun itu lebih kurang 80.000 orang Yahudi tinggal di Palestine
1933 Di Jerman berlaku penghapusan etnik Yahudi secara sistematik oleh Rezim Hitler.
1936 Masyarakat Arab menentang politik masuknya orang Yahudi ke Palestine tapi orang Yahudi dibantu oleh tentera Inggeris.
(Gambar di bawah – Peta Palestine tahun 1946 sebelum peristiwa Nakba )
1937 Sesudah pemerintah Mandat membatasi imigrasi dan pembelian tanah oleh orang Yahudi, timbullah ketegangan yang dilakukan oleh organisasi bawah tanah Yahudi terhadap orang Inggeris.
1939 Pendidikan sebuah brigade Yahudi untuk memasukkan orang Yahudi ke Palestine
1945 Suruhanjaya Inggeris Amerika menganjurkan penerimaan 100,000 orang Yahudi di Palestine, tapi kemudian ditolak oleh Inggris sehingga menyebabkan kerusuhan di antara Yahudi – Palestine.
1947 UNO menganjurkan pemisahan Palestina dan pembentukan negara Yahudi dan Arab. Perang antara Yahudi dan Arab menghindarkan dilanjutkannya rencana itu.
1948 Inggris mengakhiri Mandatnya atas Palestine dan pada 14 Mei meninggalkan Palestine. Tentera Yahudi memasuki Palestine dan mengusir orang Palestine yang didukung oleh negara-negara Arab. Di hari yang sama Ben Gurion mengisytiharkan kemerdekaan Israel di kota yang dibentuk mereka, Tel Aviv, sehingga kemudian menyebabkan perang hari pertama Timur Tengah.
1949 Setelah perang, Israel memenangi peperangan dan bangsa-bangsa bersatu mengakui Israel sebagai sebuah negara.
(Gambar di bawah – Peta pembahagian Palestine oleh PBB pada 1947 – Palestine berwarna Hijau)
Untuk memahami persoalan Palestin secara yang lebih mendalam, boleh Menelusuri Sejarah Baitul Maqdis
First Qibla – Bait-al-Maqdis (Al-Aqsa):

AT THE HEART OF JERUSALEM is the Al-Aqsa mosque or Al-Haram Ash-Shareef (The Noble Sanctuary). It is the third most sacred mosque in the world (after Masjid al-Haram in Makkah and Masjid Nabawi in Medinah), enclosing over 35 acres of fountains, gardens, buildings and domes. At its southernmost end is al-Aqsa Mosques, which was built by Khalifa Omar Bin Al-Kattab in the year 19 Hijri. At its center is the celebrated Dome of the Rock. The entire area is regarded as Baitul-Maqdis or Al-Qudus and comprises nearly one sixth of the walled city of Jerusalem. In the picture on the left, the following are identified:
–>Bertanda Hijau – Masjid al-Qubbatus-Sakhra (The Dome of the Rock)
–>
Bertanda Merah – Masjid al-Aqsa (The Farthest Mosque)
–>
Bertanda Biru Muda – Al Madrasa An-Nahawiah
–>
Bertanda Biru – Al Musalla Al-Marwani
Gambar Bawah – Propaganda Israel – Kuil yang akan menggantikan al-Aqsa
Nota : Artikel dan Rencana ini adalah sempena Ceramah Nuzul Quran Isu Palestine yang diadakan di Masjid rhusila semalam 18 September yang turut disertai oleh Bekas Imam Masjid Al-Aqsa Dr. Sheikh Mahmud Siyam.
Sumber: 

"Paraoh" / Fir'aun


MAURICE BUCAILLE MEMBUKTIKAN KEBENARAN AL-QUR’AN
Penelitiannya tentang Mumi Firaun membawanya pada kebenaran Al Quran.
Suatu hari di pertengahan tahun 1975, sebuah tawaran dari pemerintah Prancis datang kepada pemerintah Mesir. Negara Eropa tersebut menawarkan bantuan untuk meneliti, mempelajari, dan menganalisis mumi Fir’aun. Tawaran tersebut disambut baik oleh Mesir. Setelah mendapat restu dari pemerintah Mesir, mumi Fir’aun tersebut kemudian digotong ke Prancis. Bahkan, pihak Prancis membuat pesta penyambutan kedatangan mumi Fir’aun dengan pesta yang sangat meriah.
Mumi itu pun dibawa ke ruang khusus di Pusat Purbakala Prancis, yang selanjutnya dilakukan penelitian sekaligus mengungkap rahasia di baliknya oleh para ilmuwan terkemuka dan para pakar dokter bedah dan otopsi di Prancis. Pemimpin ahli bedah sekaligus penanggung jawab utama dalam penelitian mumi ini adalah Prof. Dr. Maurice Bucaille.
Bucaille adalah ahli bedah kenamaan Prancis dan pernah mengepalai klinik bedah di Universitas Paris. Ia dilahirkan di Pont-L’Eveque, Prancis, pada 19 Juli 1920. Bucaille memulai kariernya di bidang kedokteran pada 1945 sebagai ahli gastroenterology. Dan, pada 1973, ia ditunjuk menjadi dokter keluarga oleh Raja Faisal dari Arab Saudi.
Tidak hanya anggota keluarga Raja Faisal yang menjadi pasiennya. Anggota keluarga Presiden Mesir kala itu, Anwar Sadat, diketahui juga termasuk dalam daftar pasien yang pernah menggunakan jasanya.
Namanya mulai terkenal ketika ia menulis buku tentang Bibel, Al Quran, dan ilmu pengetahuan modern atau judul aslinya dalam bahasa Prancis yaitu La Bible, le Coran et la Science di tahun 1976.
Ketertarikan Bucaille terhadap Islam mulai muncul ketika secara intens dia mendalami kajian biologi dan hubungannya dengan beberapa doktrin agama. Karenanya, ketika datang kesempatan kepada Bucaille untuk meneliti, mempelajari, dan menganalisis mumi Fir’aun, ia mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menguak misteri di balik penyebab kematian sang raja Mesir kuno tersebut.
Ternyata, hasil akhir yang ia peroleh sangat mengejutkan! Sisa-sisa garam yang melekat pada tubuh sang mumi adalah bukti terbesar bahwa dia telah mati karena tenggelam. Jasadnya segera dikeluarkan dari laut dan kemudian dibalsem untuk segera dijadikan mumi agar awet.
Penemuan tersebut masih menyisakan sebuah pertanyaan dalam kepala sang profesor. Bagaimana jasad tersebut bisa lebih baik dari jasad-jasad yang lain, padahal dia dikeluarkan dari laut?
Prof Bucaille lantas menyiapkan laporan akhir tentang sesuatu yang diyakininya sebagai penemuan baru, yaitu tentang penyelamatan mayat Firaun dari laut dan pengawetannya. Laporan akhirnya ini dia terbitkan dengan judul Mumi Firaun: Sebuah Penelitian Medis Modern, dengan judul aslinya, Les momies des Pharaons et la midecine. Berkat buku ini, dia menerima penghargaan Le prix Diane-Potier-Boes (penghargaan dalam sejarah) dariAcademie Frantaise dan Prix General (Penghargaan umum) dari Academie Nationale de Medicine, Prancis.
Terkait dengan laporan akhir yang disusunnya, salah seorang di antara rekannya membisikkan sesuatu di telinganya seraya berkata: Jangan tergesa-gesa karena sesungguhnya kaum Muslimin telah berbicara tentang tenggelamnya mumi ini. Bucaille awalnya mengingkari kabar ini dengan keras sekaligus menganggapnya mustahil.
Menurutnya, pengungkapan rahasia seperti ini tidak mungkin diketahui kecuali dengan perkembangan ilmu modern, melalui peralatan canggih yang mutakhir dan akurat.
Hingga salah seorang di antara mereka berkata bahwa Al Quran yang diyakini umat Islam telah meriwayatkan kisah tenggelamnya Firaun dan kemudian diselamatkannya mayatnya.
Ungkapan itu makin membingungkan Bucaille. Lalu, dia mulai berpikir dan bertanya-tanya.Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi? Bahkan, mumi tersebut baru ditemukan sekitar tahun 1898 M, sementara Al Quran telah ada ribuan tahun sebelumnya.
Ia duduk semalaman memandang mayat Fir’aun dan terus memikirkan hal tersebut. Ucapan rekannya masih terngiang-ngiang dibenaknya, bahwa Al Qur’an–kitab suci umat Islam–telah membicarakan kisah Fir’aun yang jasadnya diselamatkan dari kehancuran sejak ribuan tahun lalu.
Sementara itu, dalam kitab suci agama lain, hanya membicarakan tenggelamnya Firaun di tengah lautan saat mengejar Musa, dan tidak membicarakan tentang mayat Firaun. Bucaille pun makin bingung dan terus memikirkan hal itu.
Ia berkata pada dirinya sendiri.  “Apakah masuk akal mumi di depanku ini adalah Firaun yang akan menangkap Musa? Apakah masuk akal, Muhammad mengetahui hal itu, padahal kejadiannya ada sebelum Al Quran diturunkan?”
Prof Bucaille tidak bisa tidur, dia meminta untuk didatangkan Kitab Taurat (Perjanjian Lama). Diapun membaca Taurat yang menceritakan: “Airpun kembali (seperti semula), menutupi kereta, pasukan berkuda, dan seluruh tentara Firaun yang masuk ke dalam laut di belakang mereka, tidak tertinggal satu pun di antara mereka”.
Kemudian dia membandingkan dengan Injil. Ternyata, Injil juga tidak membicarakan tentang diselamatkannya jasad Firaun dan masih tetap utuh. Karena itu, ia semakin bingung.
Berikrar Islam
Setelah perbaikan terhadap mayat Fir’aun dan pemumiannya, Prancis mengembalikan mumi tersebut ke Mesir. Akan tetapi, tidak ada keputusan yang menggembirakannya, tidak ada pikiran yang membuatnya tenang semenjak ia mendapatkan temuan dan kabar dari rekannya tersebut, yakni 
kabar bahwa kaum Muslimin telah saling menceritakan tentang penyelamatan mayat tersebut. Dia pun memutuskan untuk menemui sejumlah ilmuwan otopsi dari kaum Muslimin.
Dari sini kemudian terjadilah perbincangan untuk pertama kalinya dengan peneliti dan ilmuwan Muslim. Ia bertanya tentang kehidupan Musa, perbuatan yang dilakukan Fir’aun, dan pengejarannya pada Musa hingga dia tenggelam dan bagaimana jasad Fir’aun diselamatkan dari laut.
Maka, berdirilah salah satu di antara ilmuwan Muslim tersebut seraya membuka mushaf Al Qur’an dan membacakan untuk Bucaille firman Allah Subhaanahu WTa’alaa yang artinya:
فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً وَإِنَّ كَثِيراً مِّنَ النَّاسِ عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُونَ
Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.” (QS Yunus: 92).
Ayat ini sangat menyentuh hati Bucaille. Ia mengatakan bahwa ayat Al Qur’an tersebut masuk akal dan mendorong sains untuk maju. Hatinya bergetar, dan getaran itu membuatnya berdiri di hadapan orang-orang yang hadir seraya menyeru dengan lantang: ”Sungguh aku masuk Islam dan aku beriman dengan Al Quran ini”.
Ia pun kembali ke Prancis dengan wajah baru, berbeda dengan wajah pada saat dia pergi dulu. Sejak memeluk Islam, ia menghabiskan waktunya untuk meneliti tingkat kesesuaian hakikat ilmiah dan penemuan-penemuan modern dengan Al Qur’an, serta mencari satu pertentangan ilmiah yang dibicarakan Al Qur’an.
Semua hasil penelitiannya tersebut kemudian ia bukukan dengan judul Bibel, Alquran dan Ilmu Pengetahuan Modern, judul asli dalam bahasa Prancis, La Bible, le Coran et la Science. Buku yang dirilis tahun 1976 ini menjadi best-seller internasional (laris) di dunia Muslim dan telah diterjemahkan ke hampir semua bahasa utama umat Muslim di dunia.
Karyanya ini menerangkan bahwa Al Qur’an sangat konsisten dengan ilmu pengetahuan dan sains, sedangkan Al-Kitab atau Bibel tidak demikian. Bucaille dalam bukunya mengkritik Bibel yang ia anggap tidak konsisten dan penurunannya diragukan.

Waktu-waktu haram untuk sholat


Waktu-waktu haram untuk Sholat

     Waktu yang diharamkan untuk shalat ada lima: 
(1) sesudah shalat fajar (subuh) hingga terbit matahari;
(2) dari terbit matahari hingga naik setinggi tombak, yaitu kira-kira 10 atau lima belas menit sesudahnya;
(3) waktu matahari tepat berada di puncak (tengah hari) hingga bergeser ke arah barat;
(4) sesudah shalat asar hingga terbenam matahari;
(5) ketika matahari terbenam hingga menghilang di ufuk dan masuk waktu maghrib.


     Nah, kelima waktu tersebut kemudian terbagi dua: ada yang larangannya ringan (sesudah subuh dan sesudah asar) sementara sisanya sangat dilarang. Bahkan sebagian ulama menegaskan bahwa waktu sesudah subuh dan sesudah asar tidaklah diharamkan; tetapi di makruhkan. Yang benar-benar dilarang adalah ketika matahari terbit hingga naik setinggi tombak, ketika matahari tepat di puncak, dan ketika matahari mulai terbenam (mulai menguning) hingga menghilang. 
      Namun demikian yang dilarang untuk dilakukan pada waktu tersebut bukan semua shalat. Tetapi menurut jumhur ulama yang dilarang adalah shalat sunnah mutlak (yang tanpa sebab). Sementara shalat wajib dan shalat qadha bagi shalat wajib tetap boleh dilakukan pada waktu tersebut. Jadi Anda boleh melakukan shalat wajib atau qadha terhadapnya pada waktu-waktu yang dilarang itu.
        Para ulama kemudian berbeda pendapat mengenai shalat sunnah yang memiliki sebab seperti shalat sunnah thawaf dan shalat tahiyyatul masjid. sebagian membolehkan, sebagian lagi memakruhkan
saya kutip dari artikel pusat konsultasi  
      http://syariahonline.com

Senin, 06 September 2010

Jerit hatiku 2

Wahai engkau bidadari" Yang namamu selalu abadi dalam AL-qur'an yang suci.
Wahai engkau bidadari yang selalu menghiasi stiap mimpi"
Izinkan aku untuk mengagumi stiap apa yang ada dalam dirimu.
Izinkan aku untuk mencintaimu.
Wahai engkau bidadariku kurindukan kau stiap pagi.
Ku bawa engkau hingga kealam mimpi.
Aku ingin menggapaimu,aku ingin memelukmu,aku ingin kecup keningmu....
Aku inginkan segalanya hanya untukku,nanti setelah kau menjadi yang halal bagiku"
Kau adalah pakainku cintaku

Sabtu, 04 September 2010

Jerit hatiku

Aku lelah dengan angan angan ini, kaku kelu lidahku tak bisa berucap walau sepatah kata" Saat aku ingin berbagi seakan kau menjauh dariku, sakit....... rasanya.
Aku hanya inginkan kau ada sekarang, walau sejenak izinkan aku menangis dipangkuanmu sampai aku tertidur.
Peluklah aku dan jangan pernah kau lepaskan tanganmu.Biarkan dingin ini hilang bersama sedihku.
Asaku ada karenamu, ambillah biar aku kembali tersenyum.Raihlah tanganku agar aku tak tertinggal dalam sudut gelapnya perasaan ini"

Do'aku

Ya Rabb...
Ujian apa lagi yang kau berikan kepadaku" Setelah nenek meninggal, kini bapak terjatuh dan harus terbaring tak berdaya diperaduannya. Dosakah aku jika aku terus meratap kepada_MU. Hanya engkaulah tempatku mengadu.....

Ya ALLAH Ya Tuhanku, ampuni dosa ibu&bapakku sayangilah mereka, seperti mereka menyayangiku diwaktu aku kecil.
Jika memang ini kehendak_MU.. jadikanlah cobaan ini sebagai kifarat atas dosa dosa beliau.Berikanlah ketabahan&kesembuhan untuk beliau...
Hamba mohon......

Jumat, 03 September 2010

Memori yang Hilang

Add caption
       Masih sama dengan anganku yang dulu pernah hilang, Kini kau datang kembali... Disaat aku sudah ada dirinya.
Sakit rasanya bila harus aku memilih diantara kalian.
Dan kini Izinkan aku untuk tetap mengabadikan cerita kita disini.
Tanpa ada satu orangpun yang tau bagaimana akhirnya nanti. Antara Aku,Kau,dan Dirinya.
Kini aku harus berjuang menepis rasaku, agar tidak ada yang tersakiti lagi" Hanya permintaan maaf yang mungkin tidak akan bisa kau terima.






            "Dan inilah ketika cintaku terhalang dinding pesantren" 
                                              

Terlahir dari keluarga yang minim akan pendidikan tak membuatku patah semangat.Sejak kecil aku memang sudah terbiasa dengan kehidupan yang susah.tapi aku bersyukur kepada Allah yang masih menyayangiku hingga kini.
  Yang masih memberikan kepercayaannya kepada kedua orangtuaku untuk mendidikku walaupun tertatih tatih dalam perjalanannya.Dari aku mulai menginjakkan kakiku dijenjang pendidikan dasar,trus smp,dan bersyukur waktu aku mulai masuk 'aliyah orang tuaku masih sanggup untuk membiayai pendidikanku.
Dan dari sinilah kisahku dimulai.......... Dari seorang anak yang tak berpunya ini apa yang bisa aku banggakan.Waktu pertama melihat teman teman baruku di 'aliyah aku merasa minder(malu malu).Bahkan sempat terpikir olehku untuk tidak melanjutkan sekolahku.Tapi "ortu" tidak merestui kalau aku berhenti disini. "Buat apa kamu harus berkecil hati, hanya karena kamu orang yang tak berpunya" kata bapakku.
"Saya merasa terkucilkan diantara teman teman yang baru sekarang, pak!" jawabku sambil menundukkan kepala.
Trus sambil lalu bapakku berkata "Lha kamu itu mau jadi apa to Lhe' kalau ndak sekolah.Mau jadi kuli, kayak bapakmu ini.Mbok yao' jangan berpikiran sempit.Diluar sana masih banyak orang yang lebih susah dari kita.Apa kamu itu ndak mau menyenangkan hati bapak sama ibumu ini tho"
Tiba tiba dari dapur ibuku nimbrung juga" Kamu itu masih punya adik, mbok ya berikan contoh yang baik untuknya'

Lama aku terdiam.... merenungkan kata kata kedua orang tuaku.Dan aku jawab "Iya, INSYAALAH saya akan teruskan sekolah saya, setidaknya sampai selesai 'aliyah"
Dan mulai saat itu aku tak lagi memikirkan akan segala kekuranganku dan keluargaku.Masa bodoh apa yang akan dikatakan orang tentangku.
"Biarkanlah mereka menilaiku sesukanya asalkan aku masih dalam syari'atnya........''   
dari sinilah aku mulai sibuk dengan kegiatan kegiatan sekolah.Sering pulang sore, bahkan ampe nggak pulang... harus tidur disekolahan'Dalam organisasi ini pula aku mengenalnya. Sebut saja 'Dinda' (nama yang sudah kusamarkam) Dindalah yang memberikan semangat utntukku ketika aku hilang harapan, putus asa....... dan ingin menyudahi pendidikanku'
Dinda pula lah yang memberikanku kekuatan menjalani semuanya.Dan untuk ringkas ceritanya kami pun telah dinyatakan lulus.

Dan dari sinilah mulai terjaga jarak antara aku dan Dinda.
 Dinda melanjutkan studinya dipesantren didaerah Demak.dan aku melanjutkan hidupku untuk mencari pundi pundi kehidupan.Jarak yang jauh membuat kami lost komunikasi, ya ada kabarpun itu 1th sekali. Putus nyambung putus nyambung.............
(Kayak lagunya BBB)
  setelah sekian lama kami mencoba untuk mempertahankan hubungan ini.Pada akhirnya aku yang kalah dengan penantianku, pengharapanku pupus sudah dibalik kata katanya yang masih serupa warna pelangi.Merasa tak dianggap diacuhkan'' membuatku kadang hilang kepercayaan.
Entah siapa yang salah diantara kami..... ataukah karena ego kami yang terlalu besar&sifat kami yang sama sama keras sehingga selalu berbenturan.
"Engkau adalah mutiara terindah yang ada dalam hatiku, tak satupun yang dapat menggantikanya.... kecuali atas kehendak Sang Rabbul Izzati    Bagiku engkau adalah anugrah terindah yang pernah diberikan Tuhan untukku.Aku bersyukur bisa mengenalmu...
Kini engkau jauh ada diatasku, kita sudahlah tidak sekufu lagi.Mungkin engkau akan lebih berguna untuk umat jika kau mendapatkan imam yang sama dengan tarafmu...
Kau terlalu berharga untukku hingga aku harus melepasmu untuk kau bisa mendapatkan Ridhlo_NYA''
Beribu kata maaf mungkin tak akan bisa menebus semua kesalahanku padamu."Maafkan aku jika aku pernah membuatmu menangis & terluka karenaku"  
Terima kasih karena kau telah ada untukku' dan pernah mengisi cerita hidupku.......................................................

 dan inilah mungkin jalan yang terbaik untuk kita"


Untukku, untukmu........ &untuk umat. Pernah terpikirkan aku menyesal dengan apa yang telah aku ucapkan.Seandainya saja aku dapat bersabar mungkin keadaannya tidak akan begini, mungkin juga saat ini kita masih bisa mempertahankan hubungan ini.Yaaaa..... tapi apa mau dikata lagi ALLAH berkehendak laen dengan kita.
Mungkin saat kamu mengajakku ketemu waktu itu aku datang, pastilah ada jalan yang lebih baek daripada perpisahan.Tapi sayang saat itu aku sudah terlanjur mengambil keputusan laen. Aku sudah berjanji untuk setia.Dan tak mungkin aku menyakitinya'
Cukuplah bagiku mengenangmu dalam memoriku,cukuplah aku yang tahu akan kisah ini.